Jakarta–
Banjir melanda Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sebanyak lima orang dilaporkan tenggelam, di mana empat orang di antaranya ditemukan meninggal dunia.
Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Balap Sipet, melaporkan peristiwa tenggelamnya kelima korban ini terjadi pada rentang waktu dan lokasi yang berbeda.
“Sampai hari ini ada lima warga tenggelam. Empat warga sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian oleh tim gabungan di Sungai Kahayan,” kata Balap dalam keterangan tertulis BNPB, Kamis (14/3/2024).
Di antara kelima korban tersebut, kata dia, dua di antaranya adalah anak-anak yang diduga tenggelam ketika bermain air pada saat air pasang. Bahkan, satu korban yang masih dalam pencarian ini adalah satu dari sepuluh anak yang tenggelam saat bermain air. Sembilan anak berhasil diselamatkan, namun satu anak dinyatakan hilang diduga hanyut di Sungai Kahayan.
“Satu yang masih dalam pencarian ini sebenarnya dari 10 anak yang sedang bermain air saat pasang. Sembilan ditemukan namun yang satu ini diduga hanyut dan sekarang dalam pencarian,” ucap Balap.
Balap menyampaikan bencana banjir yang terjadi di Kota Palangkaraya sudah terjadi sejak tiga minggu yang lalu. Dua kelurahan Sebaru dan Banturung menjadi wilayah yang pertama kali terdampak banjir akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang.
“Ada dua kelurahan Sebaru dan Banturung yang mengalami penurunan tinggi muka air. Kelurahan ini ada di dataran tinggi, sehingga genangan sudah berangsur surut. Hampir dua minggu terendam dan saat ini sudah surut total,” ujar Balap.
Banjir di wilayah lain kemudian terjadi pada Sabtu (9/3) yang lalu dan masih terjadi hingga hari ini. Balap melaporkan hingga saat ini masih ada 16 kelurahan yang terendam banjir.
“Masih ada 16 kelurahan yang terendam ada di bantaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan. Saat ini masih terendam namun sudah penurunan tinggi muka air 5 sentimeter,” ungkap Balap.
Adapun menurut hasil kaji cepat sebelumnya, wilayah yang terdampak banjir di Kota Palangkaraya meliputi 20 kelurahan di empat kecamatan. Sebanyak 6.333 KK atau 20.379 jiwa terdampak banjir. Data ini kemudian bertambah menjadi 6.954 KK atau 23.310 jiwa yang terdampak per hari ini, Kamis (14/3).
Sementara itu warga yang mengungsi ada sebanyak 239 KK atau 644 jiwa yang terbagi di tujuh titik lokasi. Warga pengungsi ini pada pagi hari akan kembali ke rumah masing-masing dan bekerja, namun ketika malam hari dan waktu makan akan kembali ke pengungsian.
(maa/idn)